Diterbitkan oleh rumah.com – Beberapa tahun lalu, sebagian besar masyarakat mungkin masih belum tertarik untuk memiliki rumah di wilayah satelit.
Alasannya, meski harga rumahnya relatif lebih terjangkau dibanding Jakarta, namun biaya transportasi yang lebih tinggi, waktu tempuh yang lebih tajam, serta akses terhadap fasilitas umum yang terbatas bukanlah kompensasi yang sepadan.
Tetapi, seiring berjalannya perkembangan infrastruktur yang disokong pemerintah, sekarang tinggal di area pinggir kota dirasa bukan masalah besar lagi. Apalagi sejumlah moda transportasi yang semakin modern plus tarif yang relatif murah semakin banyak tersedia.
Mulai dari kereta commuter line, bus Transjabodetabek, hingga yang terbaru hadir adalah bus JR Connexion.
Bus layanan eksekutif JR Connexion ini merupakan angkutan pemukiman yang menyasar warga kelas menengah ke atas. Angkutan massal ini memiliki trayek yang melintasi sejumlah perumahan di Jabodetabek dari dan ke Jakarta.
Diantaranya perumahan Harvest City, Jalan Transyogi KM 15, Cileungsi, Bogor. Klaster kelas menengah ini menawarkan harga jual rumah mulai dari Rp400 Juta hingga Rp700 Jutaan.
Selain itu, ada pula CitraIndah, yang merupakan salah satu super klaster milik Ciputra Group. Sebelum adanya JR Connexion, CitraIndah sendiri telah membantu memudahkan mobilitas penghuninya dengan menyediakan layanan shuttle bus berupa feeder busway.
Rute yang dilalui meliputi CitraIndah-CitraGran-Komdak-Ratu Plaza-Blok M. Tarif yang dikenakan untuk umum adalah Rp16 Ribu dan pelajar Rp10 Ribu.
Citra Raya di Cikupa, Tangerang, juga tak luput dilintasi oleh bus JR Connexion. Serupa dengan CitraIndah, perumahan ini sudah lebih dulu menghadirkan feeder bus Trans Citra Raya.
Dengan membayar ongkos sebesar Rp25 Ribu untuk sekali perjalanan, penumpang bisa menjangkau sejumlah lokasi strategis di Ibukota. Mulai dari Blok M, Citraland Mall, Gambir Monas, Mangga Dua-Ancol, Tanah Abang, Supermall Lippo Village Karawaci, hingga Mall Metropolis Tangerang.
Ada Fasilitas Unggulan di JR Connexion
Dalam pengadaan rute tersebut di sejumlah perumahan di Jabodetabek, Kementerian Perhubungan bekerjasama dengan sejumlah developer properti yang tergabung dalam asosiasi Real Estate Indonesia (REI).
“Ini menjadi inisiasi yang baik, terlebih JR Connextion ini tidak menggunakan APBN, jadi memberikan kesempatan swasta dalam mengelolanya,” kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.
Budi menambahkan, “Saat ini memang sudah ada Transjakarta dan KRL menjadi moda yang banyak digunakan masyarakat untuk menuju Jakarta. Namun, JR Connextion ini diyakini memiliki pasar tersendiri, sehingga tidak mengganggu pasar kedua angkutan umum tersebut.”
Berbeda dengan angkutan massal lainnya, JR Connexion didukung oleh sejumlah fasilitas yang bisa memberi kenyamanan bagi penumpang seperti jarak kursi yang tak terlalu dekat, akses WiFi hingga tempat penyimpanan barang yang luas di bagasi bus.
Keberadaan bus tersebut diharapkan dapat mengurai kemacetan karena beralihnya pengguna kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
Bus JR Connexion beroperasi dari pukul 05.00-21.15 dan akan selalu tersedia di halte untuk pemberangkatan setiap satu jam sekali.
Khusus hari Sabtu dan Minggu, bus baru akan mulai beroperasi pukul 06.30. Tarif yang dikenakan untuk sekali perjalanan adalah Rp20 Ribu.