Seiring perkembangan zaman, kebutuhan serta keinginan manusia kian bertambah pesat. Gaya hidup yang kurang terkendali akibat gengsi, akan menyulitkan diri sendiri. Apalagi kehidupan masa kini, dibekali oleh kecanggihan teknologi yang semakin memudahkan untuk menunjukkan eksistensi diri. Namun ada sebagian orang yang lebih memilih gaya hidup minimalis bisa membuat hidup lebih bahagia. Hal ini bisa ditemukan pada tokoh-tokoh ternama, seperti Mark Zuckerbeg, pendiri facebook atau Bob Sadino pengusaha sukses. Meskipun memiliki harta melimpah, gaya berpakaiannnya tetap sederhana. Nah, demikianlah orang-orang yang menerapkan gaya hiduo minimalis.
Lantas seperti apakah gaya hidup minimalis itu? Berikut penjelasannya:
- Menekankan Konsep Memilih Barang Berkualitas.
Kebanyakan orang cenderung memilih barang murah dan membelinya dalam jumlah yang banyak, tanpa mempertimbangkan kualitasnya. Alhasil barang tersebut berakhir di tempat sampah atau memenuhi ruangan tempat tinggal. Berbeda dengan orang bergaya hidup minimalis, sebelum memutuskan untuk membeli barang, terlebih dahulu mengedepankan kualitasnya. Barang yang berkualitas tidak akan mudah rusak dan dapat bertahan lebih lama. Selain itu, barang tersebut juga berdampak positif bagi diri dan orang di sekitarnya.
Orang yang bergaya hidup minimalis akan lebih mengedepankan kualitas, bukan kuantitasnya. Mereka memegang konsep, memliki barang sedikit tapi berkualitas, lebih baik daripada mempunyai barang dengan jumlah banyak, tapi kurang berkualitas.
- Membeli Barang Sesuai Kebutuhan.
Kebutuhan seringkali berjalan beriringan dengan keinginan sesaat, yang bisa menimbulkan gaya hidup boros. Apabila keinginan tidak dapat terkendali, maka akibatnya akan mempersulit kehidupan diri sendiri.
Gaya hidup minimalis hanya fokus terhadap kebutuhan dan memiliki sedikit keinginan membeli barang. Uang yang tersisa dapat digunakan untuk keperluan lebih penting, diinvestasikan dan membantu orang lain. Dengan demikian, uang tidak habis secara sia-sia dan bermanfaat secara merata.
- Hidup Sederhana, Damai dan Enggan Terjebak Gengsi.
Di era teknologi ini, semakin mudah mendapatkan informasi dan membagikan pengalaman pribadi melalui media sosial. Dari sana, seseorang bisa mempunyai keinginan untuk bisa mendapatkan pengakuan dari orang lain. Tidak jarang orang berhutang hanya karena ingin tampil mewah dihadapan publik. Fenomena seperti ini, membuat seseorang membeli benda-benda yang sebenarnya tidak dibutuhkan dan terjebak oleh gengsi. Apabila tidak segera dihentikan, akan memicu sifat materialistis.
Dalam hal ini, gaya hidup minimalis bisa membuat hidup lebih bahagia, karena tidak tergoda oleh sesuatu yang berbau mewah dan menjadi diri sendiri. Jika orang lain memiliki barang bagus, mereka tidak mempedulikannya sebab mereka tahu bahwa mereka tidak membutuhkan barang tersebut. Dengan demikian, hidup menjadi lebih tenang, damai dan bahagia tanpa memerlukan pengakuan orang lain.
Gaya hidup minimalis juga membuat seseorang merasa bebas dan begitu menikmati hidup. Disamping itu juga, bisa meminimalisir hutang sehingga hidupnya menjadi lebih tenang. Orang tersebut mempunyai pandangan positif terhadap hidup serta berorientasi ke depan.
- Menghargai Ketulusan.
Gaya hidup minimalis tidak menandakan seseorang yang serba kekurangan, tapi menjadi karakter bahwa kehidupannya tidak sebatas terikat materi. Orang seperti ini, menganggap ada sesuatu yang jauh lebih berharga dari sekadar harta. Orang bergaya minimalis adalah orang-orang yang tulus membantu keluarga dan sekitarnya tanpa memandang latar belakang apapun. Biasanya mereka mempunyai sifat rendah hati, ramah, sabar dan tampil sederhana.
Dari sini bisa mengetahui bahwa gaya hidup minimalis bisa membuat hidup lebih bahagia dan lebih banyak bersyukur dengan apa yang telah dimiliki. Gaya hiduo tersebut juga menghindarkan rasa iri dan dengki. Menjadikan seseorang lebih peduli membantu orang yang kurang mampu dan mempunyai jiwa kemanusiaan yang tinggi.